Pertanianku
– Langkah produsen pakan ternak yang menggantikan jagung dengan gandum
sebagai bahan baku industri tersebut dinilai justru akan semakin
meningkatkan ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan baku pakan.
Dirut Perum Bulog Djarot Kusumayakti di Jakarta, Senin menyatakan
meskipun produksi jagung masih rendah dan belum mampu mencukupi
kebutuhan industri pakan dalam negeri, namun komoditas pangan tersebut
dapat dihasilkan petani di Indonesia.
“Dalam pakan ternak sebanyak 50% tergantung pada jagung. Jagung ini
bisa ditanam di dalam negeri bahkan kualitasnya lebih bagus,” ungkap
Djarot, seperti dilansir Okezone (29/6).
Namun, jagung mulai disingkirkan oleh industri pakan ternak dan
dialihkan ke gandum sebagai bahan baku untuk memenuhi kebutuhan pabrik
pakan.
Padahal, menurut Djarot, gandum tersebut hingga saat ini tidak bisa
ditanam di dalam negeri sehingga dikuatirkan hal ini justru meningkatkan
ketergantungan terhadap luar negeri guna mendapatkan bahan baku
kebutuhan industri pakan.
“Ini berbahaya (jika ketergantungan terhadap luar negeri meningkat).
Mestinya dikedepankan ke semua pihak agar ketergantungan terhadap
pemasok (bahan baku) dari luar negeri bisa ditekan,” ujar Djarot.
Sementara itu, Direktur Pengadaan Perum Bulog Wahyu menyatakan, saat
ini ketersediaan jagung di gudang Bulog sebanyak 42 ribu ton dan
rencananya akan ditambah sebanyak 83 ribu ton.
Selasa, 12 Juli 2016
Wah Ternyata Pakan Ternak Bisa Pakai Bahan ini!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar